Debat Cagub Jabar Berlangsung Garing dan Kaku

by -109 views

Kebun Emas 486 x 60

JATINANGOR (15/02)

Debat cagub-cawagub Jabar yang digelar atas kerja sama KPU Jabar dengan Kompas TV di Kampus Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Kamis (14/2/2013) malam, terkesan garing. Debat berlangsung datar dan kaku, layaknya ujian sidang mahasiswa.

Di luar lokasi acara pun, para pendukung calon lebih banyak diam ketimbang bersorak atau menyemangati jagoannya. Respons para pendukung yang hadir di lokasi acara terkesan datar, tanpa ekspresi kegembiraan.

Debat menghadirkan lengkap lima pasangan calon. Mereka ditanyai oleh panelis yang terdiri atas sejumlah rektor di perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat. Dalam debat itu, para panelis tidak melakukan penajaman. Begitu dijawab, langsung selesai.

Debat selama dua jam itu dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama pasangan calon mengambil undian dan langsung ditanyai oleh panelis yang namanya tercantum dalam nomor undian tersebut. Sesi kedua, panelis masih bertanya. Adapun sesi ketiga para kandidat saling bertanya satu sama lain.

Rektor Unpad Prof Dr Ganjar Kurnia yang menjadi salah seorang panelis mengatakan kepada Tribun Jabar, apa yang disampaikan para kandidat masih bersifat umum. “Belum mendalam dan belum konkret. Seharusnya bisa menyerap aspirasi masyarakat melalui DPRD. Secara umum konsepnya sudah bagus,” kata Ganjar.

Menjelang acara debat usai, sekitar seratus mahasiswa Unpad yang tergabung dalam BEM Unpad menggelar aksi demo di depan gedung Balai Santika Unpad, tempat acara debat berlangsung. Mereka menolak upaya politik uang yang bisa saja dilakukan oleh para cagub-cawagub Jabar.

Menurut koordinator aksi, Andi Nurdin yang juga mahasiswa FISIP Unpad, perwakilan mahasiswa yang menggelar aksi di luar gedung acara debat berlangsung, menyatakan menolak kampus sebagai tempat politisasi.

“Kami menolak semua cagub dan cawagub Jabar melakukan kampanye di kampus kami, meski ini KPU yang menyelenggarakan. Kami menolak ada politisasi,” kata Andi Nurdin, semalam.

Demo mahasiswa Unpad tersebut mendapat kawalan ketat petugas kepolisian. Sempat terjadi negosiasi dengan polisi, hingga membuat aksi dorong-dorongan dengan mahasiswa. “Ini kampus kami, ini kampus kami, ada apa ini? Jangan halangi kami menyuarakan aspirasi,” teriak Andi Nurdin.

Pihak kampus yang diwakili Direktur Kemahasiswaan Heryawan, mengatakan, aksi mahasiswa ini merupakan bagian dari demokrasi, dan ia pun menyatakan hal ini bukan kecolongan.

sumber: kompas

Kebun Emas 486 x 60