Perut Buncit Berisiko Serangan Jantung

by -84 views

Jatinangorku.com – PERUT buncit? Berarti sudah saatnya Anda mewaspadai serangan jantung koroner.

Tak melulu soal kebiasaan makan yang banyak serta jarang melakukan aktivitas fisik atau olahraga, perut buncit juga bisa karena adanya suatu penyakit. Salah satu penyakit berbahaya yang ditandai perut buncit adalah jantung koroner.

Tentu mereka yang memiliki perut buncit tak ingin mendapat efek samping dengan sederet penyakit degeneratif. Maka dari itu, waspadai beragam penyakit yang mampu menyerang tubuh dengan segera memeriksakan diri ke dokter.

Dokter umum RS Immanuel dr Suzanna Theresia Nadiman MKes mengatakan, lingkar perut yang melebihi ukuran normal, berisiko mengalami penyakit degradatif seperti jantung koroner, stroke, diabetes, hipertensi, serta kolesterol.

Risiko serangan jantung, gagal jantung, kematian mendadak, ataupun nyeri dada akibat penyakit jantung meningkat pada orang yang kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.

Tidak hanya itu, obesitas juga erat kaitannya dengan penyakit tekanan darah tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan penurunan kolesterol HDL (kolesterol baik). Maka harus diwaspadai jika lingkar perut terbilang tidak normal.

Untuk ukuran lingkar perut itu ada batas normalnya, maka harus dicermati, masuk yang manakah lingkar perut Anda, ujar Suzanna kepada INILAH saat ditemui di RS Immanuel, Jalan Kopo, Kota Bandung, Minggu (8/3).

Suzanna menjelaskan, dalam ilmu gizi mengenai lingkar perut bisa diukur. Lingkar perut normal bagi wanita adalah kurang dari 80 cm dan bagi pria kurang dari 90 cm.

Lingkar perut yang berukuran lebih dari normal dan secara kasat mata bisa dilihat bentuk perut yang buncit dari berbagai hasil penelitian ilmiah diketahui meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.

Penyakit tersebut hadir karena adanya lemak. Pada badan manusia terdapat lemak subkutan atau lemak di bawah jaringan epidermins yang kebanyakan kelihatan di lengan dan bokong, sementara lemak visceral tampak di perut.

Nyatanya, lemak visceral atau lemak perut jauh lebih berbahaya bagi badan dikarenakan tidak cuma susah dihilangkan. Lemak jenis ini juga akan menyebabkan penyakit kardiovaskular, diabetes, serta kanker.

Kalau perut itu buncit jadi lemak yang disebut inner. Lemak berlebihan otomatis banyak yang bisa timbul resistensi insulin. Resisten insulin itu sel tubuhnya tidak bereaksi terhadap insulin, paparnya.

Suzanna menjelaskan, ada beberapa cara untuk membedakan perut buncit karena kebanyakan makan atau penyakit. Yakni dengan gejala klinis seseorang.

Kalau misalnya seseorang itu ada riwayat penyakit dengan beberapa keluhan, itu baru buncitnya penyakit. Misalnya dia punya sakit hepatitis B atau hepatitis C, harus diperiksakan ke dokter, tandas Suzanna

Sumber : http://www.inilahkoran.com/