Pelatih Persib Dihujat

by -45 views

Pelatih Persib Dihujat

Jatinangorku.com – Kegagalan skuad Persib Bandung menempati posisi runner-up Liga Super Indonesia (LSI) 2013, menuai kritikan tajam dari bobotoh. Sebagian bahkan menuding kegagalan itu tidak lepas dari buruknya kinerja pelatih Djadjang Nurdjaman.Komentar miring mengenai kegagalan tim “Maung Bandung” finis di bawah Persipura Jayapura pun bermunculan, baik di media massa hingga dunia maya. Bahkan tidak sedikit yang menumpahkan makian dan cacian.

Manajemen maupun pelatih tampaknya mulai panas kuping dan gerah dengan komentar-komentar pedas tersebut. Yang cukup menghebohkan, muncul komentar dari pelatih Djadjang Nurdjaman yang dituangkan dalam media sosial Facebook.

“GM” sendiri sempat membuka akun Facebook Djadjang Nurdjaman. Dalam timeline-nya, sekitar pukul 15.00 WIB pelatih yang akrab disapa Djanur ini menulis status yang emosional. “Si* atuh nu ngalatih (Kamu saja yang melatih, red).” Begitu tulis Djanur dalam akun miliknya. Komentar pun bermunculan, di samping banyak juga yang menyukai status tersebut. Tercatat ada 27 orang yang menyukai status ini dan 27 orang memberikan komentarnya.

Kebanyakan komentar yang disampaikan mempertanyakan alasan Djanur membuat status itu. Namun mereka memberikan dukungan moril agar ia tidak kecewa dan tetap memberikan yang terbaik bagi Persib. Seperti salah satu komentar yang ditulis Dani Septia Isnandar Ciko. Ia menulis, “Keuheul ka saha Kang Djadjang? Tong didengerlah, teruskeun weh, dek eleh dek meunang Persib nu aing, hahahaha”.

Komentar Om Kodel lain lagi. Ia menulis “We’ll stay behind you Pak. Sudah muak gonta-ganti pelatih….Sing sabar…Lanjutkan barang 3-5 musim wae mah. Perguson ge teu langsung mawa emyu juara….” Dukungan juga disampaikan Wawan Kurniawan yang menulis, “Tenang Kang Djadjang Nurdjaman, anu nyarios ge boa tiasaeun. Tapi tinggali sisi positifna we, eta teh bakat ku nyaraah ka Persib.”

Komentar lainnya justru mempertanyakan siapa yang dimaksud Djadjang dalam statusnya itu. Seperti yang ditulis Iwa Sudrajat, “Ka saha mang eta nitah teh? Manajemen lain?”

Informasi yang diperoleh “GM” menyebutkan, Djadjang kemungkinan besar menulis status di laman Facebook setelah menerima cacian dan makian dari bobotoh terkait kegagalan Persib menempati posisi runner-up. Bahkan menurut informasi itu, ada bobotoh yang mencaci Djadjang melalui SMS atau pesan singkat yang langsung dikirim ke ponsel miliknya.

Tetap bertahan

Terlepas dari pro dan kontra yang kini muncul, pengamat Persib yang juga mantan pemain, Aceng Djuanda, justru berharap Djadjang bisa dipertahankan untuk musim depan. Ia tidak melihat kegagalan Djadjang mencapai target, tetapi lebih pada proses yang harus tetap dihargai dan dibanggakan oleh para bobotoh. 

“Dari segi materi pemain, memang seharusnya Persib jadi juara. Tapi menyatukan pemain-pemain tersebut itu membutuhkan proses. Tidak cukup dalam semusim,” katanya. 

Menurutnya, Djadjang sudah mampu menyatukan para pemain. Apalagi 80 persen pemain Persib sekarang merupakan hasil rombakan. “Kita hanya tahu pemain-pemain bintang itu dari luar. Tapi tidak tahu karakter perseorangannya. Dan Djadjang telah mampu menyatukan para pemain. Musim ini Persib tumbuh menjadi tim yang mempunyai karakter,” katanya.

Ia pun meminta bobotoh tidak membandingkan Persib dengan tim yang berada di atasnya. Sebab dilihat dari pembentukan tim, jelas tim tersebut merupakan tim yang mapan dan tidak mengalami banyak perombakan. 

Kini setelah kenyataannya Persib gagal memenuhi target, Aceng menilai, mengganti pelatih bukan pilihan. Menurutnya, Djadjang pantas diberi kesempatan di musim berikutnya. Sehingga karakter tim yang sudah dibentuk semakin kuat dan mapan. “Beri pelatih kesempatan lagi dan jangan ada campur tangan dari manajemen dalam urusan teknik,” katanya.

Sementara itu, ketua Viking Heru Djoko tak berkomentar banyak. “Biarkan bobotoh berkicau dan merdeka dengan Persibnya. Karena Persib adalah milik bobotoh. Terlepas dari pro dan kontra kegagalan Persib musim ini,” katanya.

Sedangkan Manajer Persib Bandung, H. Umuh Muchtar enggan berkomentar soal banyaknya reaksi bobotoh di media sosial. Menurutnya, yang terpenting adalah konsentrasi di laga pamungkas melawan Persiwa.

“Kami akan evaluasi secara menyeluruh setelah tur Papua. Setelah evaluasi, baru ambil keputusan,” singkatnya.

Sumber : http://www.klik-galamedia.com